ANALYSIS OF FACTORS RELATED TO WORKFATIGUE IN LOADING AND UNLOADING WORKERSAT MANADO PORT

Authors

  • Pingkan Pinontoan Study Program of Occupational Health and Safety of General Mining and Manufacturing Company, Medika Mandiri Foundation, Indonesia
  • Feiby J. Umboh Study Program of Occupational Health and Safety of General Mining and Manufacturing Company, Medika Mandiri Foundation, Indonesia
  • Conny Toliu Study Program of Occupational Health and Safety of General Mining and Manufacturing Company, Medika Mandiri Foundation, Indonesia
  • Quinthia Manitik Study Program of Occupational Health and Safety of General Mining and Manufacturing Company, Medika Mandiri Foundation, Indonesia
  • Veronika Takahegesang Study Program of Occupational Health and Safety of General Mining and Manufacturing Company, Medika Mandiri Foundation, Indonesia

Keywords:

Work fatigue factors, TKBM

Abstract

Being exposed to various hazards during loading and unloading activities during high operations is very risky for occupational safety and health. As a result, there must be safety equipment for every loading and unloading activity. Age, length of service, nutritional status, and work shifts are factors that contribute to fatigue of loading and unloading workers, and activities that require a lot of action pose various risks to occupational safety and health. To determine the relationship between age, length of service, nutritional status and work fatigue in loading and unloading workers at the port of Manado. Analytical observational research with a cross sectional study approach. There is a significant relationship between age, length of service, nutritional status and work fatigue in loading and unloading workers at Manado port in 2020 with p value = 0.000. There is no significant relationship between work shifts and work fatigue among loading and unloading workers at Manado port in 2020 with p value = 0.583

References

Badan Pelaksanaan Jaminan Sosial Ketengakerja. Kasus Kecelakaan Kerja;2020

Dwi Melianti. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.[Skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Mohamadiah; 2019.

Internasional Labour Organisation (ILO). Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. Jakarta: ILO;2018.

Keputusan Menteri Perhubungan No. 25 tahun 2002 Tentang pedoman dasar perhitungan tariff Pelayanan jasa Bongkar Muat di Pelabuhan dari dan ke kapal di Pelabuhan.Jakarta: Departemen Perhubungan;2003.

Langgar DP, Setyawati, V.A.V.,Hubungan Antara Asupan Gizi dan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Perusahaan Tahu Baxo Bu Pudji di Unggaran Tahun 2014. Semarang: FKM Dian Nuswantoro; 2014.

Lidia Wagiu. Analisis Beberapa Faktor Penyebab Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Samudera Bitung: Universitas Sam ratulangi Manado;2016.

Nasution HR. Kelelahan Tenaga Kerja Wanita dan Pemberian Musik Pengiring di Andiayanto Batik.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Yoyakarta; 1998.

Silastuti A. Hubungan Antara Kelelahan Kerja dengan Produktivitas Tenaga Kerja di Bagian Penjahitan Pt Bengawan Solo Garment Indonesia: Universitas Negeri Semarang; 2006.

Suma.mur. Ergonomi untuk Produktivitas kerja. Jakarta: CV.Haji Masagung; 1999.

Suma’mur P. Higiene Perusahaan dan Kesehatan kerja. Jakarta: Gunung Agung; 2009

Suma’mur p.K., Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: PT Toko Gunung Agung; 1996.

Suma’mur. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja (hiperkes): Sagung Seto; 2013.

Tarwaka B,S & Sudiajeng, L. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA; 2004.

Umyati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Penjahit Sektor Usaha Informal di Wilayah ketapang Cipondoh Tangerang Tahun 2009.Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2010.

Downloads

Published

2023-12-05 — Updated on 2023-12-05

Versions

Issue

Section

Articles